Program Intensifikasi Pekarangan dan Penerapan Sistem Irigasi Tetes oleh Mahasiswa KKN Unsoed

Brobot – Mahasiswa KKN Unsoed 2024 Desa Brobot melaksanakan program intensifikasi pekarangan melalui penanaman 50 bibit cabai pada planter bag dengan menerapkan sistem pengairan berupa irigasi tetes. Program ini dilaksanakan selama 2 hari mulai Sabtu (13/7/2024) sampai dengan Minggu (14/7/2024).

Pelaksanaan program ini melibatkan kelompok tani dan masyarakat di sekitar lahan demplot (demonstration plot). Demonstration plot (demplot) merupakan suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan. Melalui demplot ini diharapkan dapat memberikan contoh bagi masyarakat sekitar dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan. Lahan demplot yang digunakan dalam program ini merupakan lahan yang terletak di sebelah Gedung Serbaguna Dusun I Desa Brobot.

Intensifikasi pekarangan merupakan upaya pemanfaatan lahan pekarangan (halaman rumah) secara optimal untuk kegiatan pertanian atau perkebunan dengan menanam berbagai jenis tanaman, seperti sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, dan tanaman obat. Prinsip intensifikasi pekarangan adalah meningkatkan produktivitas lahan dengan cara yang efisien, baik dari segi penggunaan lahan, air, maupun tenaga.

Sistem pengairan yang digunakan pada program intensifikasi pekarangan ini adalah sistem irigasi tetes yang merupakan metode pengairan tanaman dengan aliran air secara perlahan melalui pipa atau selang yang memiliki lubang-lubang kecil (emitter) di sepanjang jalurnya. Metode ini dapat meningkatkan efisiensi pengairan karena air menetes secara berkala dengan volume yang sangat terkendali, sehingga tanaman mendapatkan suplai air yang tepat dan meminimalisir pemborosan.

Program intensifikasi pekarangan dan penerapan sistem irigasi tetes ini merupakan salah satu program dari bidang lingkungan KKN Unsoed 2024 Desa Brobot yang bertujuan untuk mengoptimalkan lahan pekarangan dan meningkatkan efisiensi pengairan di Desa Brobot. Adanya program ini diharapkan dapatĀ  memberikan contoh nyata bagi masyarakat desa mengenai inovasi pertanian, terutama dalam optimalisasi pekarangan dan efisiensi pengairan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *